..........Tiada suara semerdu adzan...........
..........Tiada bacaan seindah Al-qur'an..........
..........Tiada ibadah seindah shalat...........
..........Tiada bulan seceria Ramadhan..........
..........Selamat menunaikan ibadah PUASA.........
Para pecinta bolabasket sepertinya tidak akan melihat Kobe Bryant berganti jersey. Kobe bertekad menghabiskan karir bersama LA Lakers.
Kobe membagi rencana masa depannya tersebut saat tengah mengunjungi Singapura, dalam rangka tur ke enam kota di Asia. Selain bertekad menghabiskan karir di Los Angeles, dia juga menyatakan tidak tertarik menjadi pelatih.
Bryant yang bulan lalu sukses mengantarkan Lakers meraih gelar juara NBA sekaligus menyabet gelar MVP di final, memilih untuk tidak menjadi free agent pada 1 Juli lalu. Kobe memilih bertahan bersama tim yang sudah empat kali memberinya cincin juara.
"Saya akan menjadi pemain Lakers di sisa karir saya... Saya tidak melihat diri saya sendiri bermain di tempat lain," kata Kobe kepada wartawan di Singapura seperti dikutip Reuters, Kamis (23/7/2009).
Bryant juga menegaskan dirinya tidak tertarik berganti haluan menjadi pelatih apabila karirnya sebagai pebasket usai. "Jawaban untuk pertanyaan itu adalah tidak," jawabnya singkat.
Setelah mengunjungi Manila dan Singapura, Kobe dijadwalkan untuk melanjutkan tur ke Taipei, Hong Kong, Shanghai dan Chengdu.
Kelapagading,Warta Kota
Satria Muda Britama Jakarta menjuarai kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2009 setelah di final game keempat di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (2/8) sore, menaklukkan Aspac Jakarta 85-72.
Hasil ini membuat Satria Muda Britama mempertahankan gelar yang keempat kali berturut-turut dan kelima kali sepanjang gelaran IBL mulai tahun 2003.
Dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya, permainan Youbel Sondakh dan kawan-kawan yang menjadi pemain terbaik di final IBL ini sangat jauh. Baik defensif maupun offensif rebound pemain SM Britama sangat memuaskan. Aspac Jakarta yang mencoba melakukan penyerangan, selalu gagal di tengah jalan.
Namun, kemenangan SM Britama harus dibayar mahal. Salah satu andalannya, Wendha Widjaja, meninggalkan lapangan di pertengahan kuarter dua karena berbenturan dengan Rico Hantono, pemain Aspac.
Wendha yang diduga tangan kirinya patah, langsung dibawa ke rumah sakit. "Ya yang namanya mempertahankan gelar ya seperti ini, kita mesti berdarah-darah," kata Fictor Roring, seperti dilansir Antara.
SM langsung unggul 21-22 di kuarter pertama. Kuarter kedua, Aspac sempat hampir bisa menyusul ketertinggalan, di awal kuarter kedua bisa menyamakan kedudukan 24-24. Namun SM Britama bisa mengejar ketertinggalan, terlebih setelah Wendha cedera. Dan SM Britama masih tetap unggul di paruh pertama dengan 41-32.
Kunci kemenangan SM justru paruh kedua, mereka benar membuat pemain Aspac tak berkutik. Hanya Xaverius Prawiro yang sanggup memberi poin, sedangkan pemain lain hampir mati kutu. SM pun unggul 22-16 di kuarter tiga. Dan kuarter empat SM meraih kemenangan setelah Aspac gagal mengejar ketertinggalan.
Faisal J Achmad kembali menjadi top skor untuk SM dengan meraih 25 poin. Sedang di Aspac, Xaverius Prawiro 23 poin. "Walau kalah kita puas, memang belum waktunya meraih gelar juara. Kita bisa masuk final saja hanya karena pelatih saya, Tjetjep Firmansyah bisa luar biasa," kata Irawan Haryono, manajer Aspac.Pada tulisan sebelumnya dibahas mengenai katup atau klep. Kali ini dibahas tugas pegas katup adalah untuk mengembalikan katup ke posisi bebas setelah disundul oleh nok.
Makin tinggi putaran mesin, juga menimbulkan masalah pada per yang berbentuk spiral ini. Per harus bergerak lebih cepat. Padahal spiral yang dibuat dari logam ini mempunyai frekuensi harmonis. Jika melebihi batas kemampuannya, per akan patah. Komponen sekelilingnya ikut rontok dan mesin tidak bisa lagi bekerja.
Karena itulah, pada mesin mobil-mobil umum tertentu dengan putaran lebih tinggi atau karakteristik sport digunakan dua per. Di samping itu, karena komponen klep dibuat dari logam, saat panas ukurannya berubah. Kondisi ini menyebabkan, celah antara katup dengan pelatuknya berbeda dan mempengaruhi kerja mesin. Ini pula yang melahirkan katup hidraulik. Pada tipe ini, celah katup saat dingin dan panas sama karena diatur secara otomatis oleh tekanan oli mesin.
Kenyataannya, mesin yang menggunakan dua pegas juga belum cukup memenuhi keinginan para insinyur mesin, terutama mereka yang berkecimpung di arena balap. Pasalnya, di arena itu kapasitas mesin dibatasi. Dan mesin harus mampu mengerahkan tenaga sebesar mungkin agar mobil dikebut lebih kencang.
Sebagain contoh, mesin F1 yang berkapasitas 2.400 cc, mampu menghasilkan tenaga 850 hp. Putaran mesin mencapai 14.000 – 15.000 rpm, bahkan b issa melebihi antara 18.000 – 20.000 rpm. Penggunaan per katup mekanik atau hidraulik pada kondisi seperti itu tidak bisa diandalkan lagi.
Desmodromic
Maka lahirlah kreasi baru, yaitu Desmodromic (pada motor) dan katup pneumatik pada mesin F1 dan motogp (kini lagi dijajal Honda). Maklum, kedua sama-sama menggunakan mesin 4 lanngkah.
Desmodromic, saat ini digunakan pada Ducati, tidak lagi menggunakan pegas untuk mengembalikan katup ke posisi semula setelah disundul oleh nok. Tetapi menggunakan nok dan tuas untuk mendorong katup. Sistem ini dianggap lebih sederhana namun tetap saja punya keterbatasan karena bekerja secara mekanis.
Pneumatik
Dinilai lebih mumpuni namun rumit dan mahal harganya. Ini pula yang menyebabkan aplikasinya terbatas di arena balap. Pada klep pneumatik, tugas pegas digantikan oleh tabung berisi gas bertekanan tinggi. Prinsip kerjanya sama dengan sokbreker gas. Jenis gas yang digunakan sama, yaitu nitrogen.
Gas ini dipilih karena stabilitasnya tinggi terhadap pengaruh suhu. Meski begitu, karena suhu mesin sangat tinggi, tekanan bisa berubah secara drastis. Untuk mengatasinya, sistem dilengkapi dengan katup buang angin.
Kendati prinsipnya kerjanya sederhana, tidak menimbulkan keausan pada rangkaian lain dari klep. Pneumatik membutuhkan sil atau sekat yang sangat andal. Pasalnya tekanan sikruit pneumatik mencapai 2.500 psi (170 bar). Bila silnya jebol, tamat sudah riwayat mesin untuk berpacu dan ini sering terjadi di arena balap F1.
Katup pneumatik pertama kali digunakan oleh Renault pada mesin RVS-9. Waktu itu dipasang pada mobil Lotus yang digunakan Ayrton Sena pada wal musim balap 1986. Putaran mesin Renault waktu sudah mencapai 19.000 rpm.
Karena rumitnya sistem katup pneumatik dan masih tetap menggunakan nok atau kem (cam), sebenarnya para ahli mesin sudah menemukan sistem lain yaitu elektro hidraulik dan elektromagnetik. Ternyata, sampai saat ini belum bisa diandalkan. Karena itu, katup pneumatiklah yang dinilai saat ini sebagai top-nya.
Namun yang pasti, usaha para insinyur mesin tak pernah berhenti mendapatkan katup yang makin efisien kerjanya. Ini juga sesuai dengan tuntutan konversi energi dan lingkungan.
Dalam teknik otomotif, menguasai sistem-sistem yang ada alat-alat transportasi darat merupakan suatu keharusan. Sistem tersebut terdiri beberapa sistem utama dan puluhan subsistem. Sistem tersebut dapat dikelompokkan :